Jumat, 20 Maret 2015

Pengertian ISO


 
Sebagai komponen ketiga bisa digunakan sensitivitas sensor atau ISO. Bila dulu jaman fotografi film, kita perlu memilih film dengan ASA tertentu, maka di era digital ini nilai ISO bisa dirubah sesuai kebutuhan. Tiap kamera punya sensor yang ISO-nya bisa dirubah dari paling rendah (ISO dasar) sampai paling tinggi. Semakin tinggi ISO maka sensor semakin sensitif atau peka dalam menangkap cahaya. Rentang ISO di kamera umumnya berkisar dari ISO terendah (ISO 100 atau ISO 200) hingga ISO sangat tinggi (ISO 3200 atau ISO 6400).
 
ISO
ISO Setting
Hal-hal yang perlu diingat berkaitan dengan ISO adalah : 
  • semakin tinggi ISO maka sensor semakin peka terhadap cahaya, sehingga foto akan semakin terang
  • semakin rendah ISO maka sensor semakin tidak peka terhadap cahaya, sehingga foto akan semakin gelap
  • ISO tinggi akan membawa dampak adanya noise berupa bintik-bintik pada foto, akibat sensor yang dipaksa untuk lebih sensitif
  • semakin tinggi ISO maka noise akan semakin banyak, batas yang masih bisa diterima antara kualitas dan noise untuk kamera DSLR adalah ISO 1600
  • ISO bisa dinaikkan bila kondisi pemotretan cenderung kurang cahaya, sementara kita ingin memilih nilai shutter yang tidak terlalu lambat
Dengan memahami keterkaitan antara shutter, diafragma (aperture) dan ISO maka kita bisa menghasilkan foto dengan eksposur yang tepat dalam mode manual. Selain itu kita pun perlu mengenali peralatan yang dimiliki, seperti berapa shutter speed maksimum, berapa bukaan lensa maksimum dan berapa ISO maksimum kamera kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar