Jumat, 20 Maret 2015

Sistem auto fokus kamera EOS



Pada prinsipnya auto fokus (AF) di kamera EOS memakai motor AF yang ada di lensa, dengan kata lain semua lensa untuk sistem kamera Canon EOS memiliki motor auto fokus didalamnya. Hal ini berbeda dengan sistem Nikon dimana  lensa Nikon yang dibuat sebelum tahun 1992 belum dilengkapi dengan motor fokus (sehingga untuk auto fokus harus mengandalkan motor AF di bodi). Namun perhatikan kalau Canon membedakan kualitas motor fokus di lensanya (lensa murah dan lensa mahal diberikan motor AF yang berbeda jenis dan kualitasnya).
lensa EF
Canon Zoom Lens System
Terdapat dua jenis motor di lensa Canon, yaitu :
  • motor AFD (arc-form drive) atau micromotor drive -> untuk lensa murah
  • motor USM (ultrasonic motor) -> untuk lensa mahal

Motor AFD merupakan motor mikro yang konvensional dan murah. Didalamnya terdapat koil magnet yang berputar bila dialiri tegangan listrik. Motor ini bersuara berisik saat sedang berputar dan kecepatannya pun sedang-sedang saja. Perhatikan kalau lensa Canon EF/EF-S yang tidak diberi label USM artinya motor di dalamnya memakai sistem AFD alias motor fokus biasa.

USM canon
 
Di lain pihak, sistem USM di lensa Canon merupakan teknologi baru yang menggerakkan motor dengan gelombang yang memberikan kecepatan lebih tinggi namun dengan suara yang lebih halus. Prinsip serupa juga diterapkan oleh Nikon dengan motor SWM, Sigma dengan HSM dsb. Namun lagi-lagi Canon membagi lensa dengan teknologi USM ini kedalam dua kelompok, yaitu lensa USM untuk lensa mahal dan USM untuk lensa yang biasa. Semua lensa L series memakai motor jenis USM.

Adapun dua jenis motor USM di lensa Canon, yaitu :
  • USM berbasis ring untuk lensa mahal
  • USM berbasis micromotor untuk lensa yang lebih murah
 
Perbedaan keduanya ada di prinsip kerja dan kemampuan manual fokus instan (FTM full-time manual). Pada lensa USM berbasis ring, kita bisa langsung memutar ring manual fokus kapan saja kita mau. Jadi berpindah dari auto fokus ke manual fokus bisa dilakukan langsung tanpa memindah tuas AF ke MF. Bila memakai lensa non USM atau lensa USM murah (dengan micromotor), kita harus memindahkan tuas AF ke MF baru memutar ring manual fokus.

Lensa dengan kode USM atau bukan tidak akan berpengaruh pada kualitas optik, karena USM hanya menandakan sistem kerja motor AF saja. Bila anda dalam keseharian sering memotret benda yang bergerak, atau ajang olah raga dan perlu kinerja tercepat dari sistem AF lensa Canon, maka pilihlah lensa dengan teknologi USM didalamnya.
 
40mm STM
Canon Lens EF 40mm FIX
Inovasi berikutnya dalam hal auto fokus di lensa Canon adalah lensa STM. Lensa STM ini (Stepper Motor) dibuat untuk menutupi kelemahan Canon dalam hal auto fokus kontinu saat live view maupun merekam video. Canon mengembangkan teknologi STM ini bersamaan dengan modifikasi sensor (ditemui di EOS 650D dan kamera EOS-M) dimana sensor ditambahkan piksel deteksi fasa sehingga secara teori bisa auto fokus dengan cepat bila memakai lensa STM. Keuntungan kamera 650D yang dipasangkan dengan lensa STM adalah saat merekam video dimungkinkan auto fokus, bahkan fokus kontinu dengan cepat dan tidak bersuara (suara motor fokus tidak terekam di video). Kecepatan fokus dari lensa STM tidak secepat lensa USM, dan manual fokusnya bukan manual fokus mekanis tapi elektronik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar